Minggu, 12 Juli 2015

Toleransi Salah Kaprah

What the meaning of JIL? Jaringan Islam Liberal. Sebenernya udah pernah liat waktu salah satu aktor Indonesia pindah agama. Saat itu, ada beberapa pemusik kesenian betawi memakai peci memainkan musik di dalam gereja. Sekilas memang ngga ada yang salah. Siapapun berhak memainkan alat musik disana. Siapapun berhak mengundang pemusik kesenian tsb.

Sebenernya pemikiran yang seperti ini yang di sebut liberal, karena menganggap semua sah-sah aja selama tidak terjadi pertumpahan darah dimana-mana. Dan kebanyakan kita ngga bisa bedain apa itu toleransi. Toleransi antar agama yang dimaksud juga bukan seperti jika ada pembukaan gereja baru dan kita sebagai umat muslim memberikan ucapan selamat. Tidak melulu juga harus mengucapkan selamat hari raya waisak kepada umat budha. Kalau seperti itu, untuk apa kita keras-keras berkata bahwa hanya ada satu Tuhan? Apakah rasa takut kehilangan teman atau saudara lebih besar ketimbang rasa takut pada Tuhan yang sejak lahir sudah dipercayai? Atau tanyakan pada hati masing-masing, apa kita sebenarnya sudah yakin pada agama yang kita anut saat ini? Jika sudah yakin, mengapa masih ada ketakutan? Mengapa masih ada keraguan? Toh hanya Tuhan yang dapat membolak balikan hati manusia. Hanya Tuhan yang dapat merubah suatu kaum.

Jika manusia tahu dan mengerti sejatinya tujuan manusia dilahirkan yang tak lain hanya untuk menyembah Tuhan, mungkin kita tidak akan sibuk terpecah belah dalam perbedaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar