Sabtu, 30 Januari 2016

Selamat Tinggal, Januari

Bukan Salah Malin Kundang

Jadi teringat si Malin, tokoh tersohor dari negeri sejuta rendang. Bagaimanasosoknya yang terlahir manusia dapat berubah wujud jadi batu. Tinggalah ia jadi batu seumur hidupnya. Tapi sepenuhnya bukanlah salah Malin. Karena kini dari kisahnya, kita jadi tahu bahwa tak baik tak patuh pada orangtua, khususnya Ibu.

Hayya alal falah

Ibu, sumber kasih sayang yang tiada habisnya

Mati Listrik dan Malam yang Panjang


Siapa yang bias bertahan dalam keadaan mati listrik? Tidak mati saja aku tidak mampu bertahan akan dinginnya udara dan mimpi buruk yang menusuk. Aku teringat tokoh-tokohku. Yang terlunta-lunta kugantungkan nasibnya. Mereka berontak didalam jiwaku. Tapi, aku bisa apa? Aku hanya manusia yang patuh akan mood. Lekaslah menyala listrik. Aku ingin pergi dari kenyataan ini.

Jumat, 29 Januari 2016

Tujuh atau sepuluh?

Allah Azza wa Jalla

Dominan

Semua orang ingin jadi dominan...

Alarm kuganti satu jam lebih lambat. Berharap tubuh jadi lebih baik. Membayangkan menjelaskan kepada mereka yang bertanya apa maksud dari dua kalimat barusan seandainya mereka tahu dan aku seolah si pesilat lidah; mampu mengungkapkan semua isi di hati. Tanpa keraguan.

Hidup akan lebih indah jika aku hanya berbagi beban pada diriku sendiri. Lebih tepatnya kepada hati, logika, dan kantung mata.

Apapun sebutanmu sepuluh tahun dari hari ini. Please remember that you'll find happiness when you're writing. So, don't stop believing.

Suatu saat aku akan memiliki cerita


Aku membayangkan jika bukan seperti ini, akan seperti apa ceritaku di kemudian hari. apakah au akan merubah tkdorku, berubah.

Semester genap berjuang harus bisa

Rumit memikirkan masa depan

Andaikan kau datang kembali

Kamis, 28 Januari 2016

Mirna

Tapal

Niskala

Siapa yang tahu satu jam, satu menit, atau satu detik setelah detik ini berlalu? Hidup yang ku tahu adalah niskala. Tak ada penjamin. Asuransi hanya siasat belaka. Hidup terlalu nyata untuk disebut imaji. Dan kita tak melulu harus memegang teguh idealisme mentah-mentah. Icip, kenali, dan cintai. Tak ada rezeki buruk.