Kebun Bintang

Jumat, 29 Januari 2016

Rumit memikirkan masa depan

Diposting oleh Rauda Najma di 07.50
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Jurnal Harian RN

Rauda Najma
Tukang panen bintang di kebun bintang
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

  • ►  2018 (23)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Februari (10)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2017 (167)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (4)
    • ►  September (9)
    • ►  Agustus (14)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (18)
    • ►  April (19)
    • ►  Maret (32)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (45)
  • ▼  2016 (168)
    • ►  Desember (64)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (18)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (10)
    • ►  April (17)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (16)
    • ▼  Januari (15)
      • Selamat Tinggal, Januari
      • Bukan Salah Malin Kundang
      • Hayya alal falah
      • Ibu, sumber kasih sayang yang tiada habisnya
      • Mati Listrik dan Malam yang Panjang
      • Tujuh atau sepuluh?
      • Allah Azza wa Jalla
      • Dominan
      • Suatu saat aku akan memiliki cerita
      • Semester genap berjuang harus bisa
      • Rumit memikirkan masa depan
      • Andaikan kau datang kembali
      • Mirna
      • Tapal
      • Niskala
  • ►  2015 (38)
    • ►  Desember (10)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (15)
Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.