Kita terjebak pada palung samudra
kasih
Setiap malam berimajinasi
Andai kita tak pernah dipertemukan
Kita tersesat di belantara
perbedaan
Mencari remah roti diantara serasah
Berharap ingatan kita dicabut
Kita terdiam dalam perdebatan tak berujung
Memandu kaki kita
Saling menjauh
Cinta semu yang kita ciptakan
Meniupkan keberanian
Untuk merangkai harapan akan perjanjian
sakral kelak
Untuk bermimpi membangun atap bersama
Untuk memandangi langit dengan dua atau tiga bocah lucu
Dan semua itu harus berakhir
Ketika pakaian kita berteriak
Bahwa kau dan aku
Seperti Shufi dan Suni
Mustahil jadi satu
Kau dengar di Minggu pagi
Aku dengar di Kamis malam
Bahwa takdir Tuhan tak pernah
keliru
Dan tiap kali kau bertutur
Tentang apa yang kau dengar di Minggu pagi
Paru-paruku kehilangan udara
Layaknya atmosfer
Merindukan daun menguap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar