Mempelajari sains
seperti mempelajari kehidupan. Mengamati dan mensyukuri. Seharusnya ini yang
dijadikan contoh untuk fiksi dan per film man sebagai media dakwah dan
pembelajaran. Dakwah jangan di identikan dengan kaum muslim saja. Jika ditelaah
lagi dakwah masuk dalam kbbi yang artinya menyampaikan kebaikan. Film bukan
soal kualitas gambar yang baik tapi juga penyampaian atau isi atau pesan yang
terkandung. Apakah mengendung pesan moral? Ataukah hanya untuk hiburan? Bukankah
lebih baik jika dalam sebuah film mengandung hiburan, pendidikan, dan moral
juga? Saya membayangkan menghapal gugus kimia organiktak sulit lagi jika sejak
dini kita mengetahui gambarang singkat dari sebuah film. Dan orang tak rancu
lagi membedakan mana atom, mana molekul, mana ion, dan mana unsure dan mana
senyawa. Hal-hal tersebut memang sering di dengar. Kita jadi biasa saja
mendengar hal itu. Intinya kalau kecil ya ion atau molekul. Sama saja. Film harus
menjabarkan kepada masyarakat awam tentang ilmu kehidupan dan nilai mutlak
kepada masyarakat. Sehingga mereka yang tidak mengeyam pendidikan di bangu
kuliah pun mengerti mengapa sebuah keadaan dapat terjadi. Kenapa bayi itu ada
dan kenapa penyakit ini bisa muncul. Lebih jauh lagi setiap manusia dituntut
mengerti akan hal-hal mendasar akan penciptaan manusia. Mengapa manusia
diciptakan dan untuk apa manusia mati? Sehingga nantinya banyak kreatifitas
bermunculan. Sekali lagi film, cerita, fiksi bukanlah soal keindahan merangkai
kata atau gambar semata. Tapi ini semua soal mengetuk dan merubah pikiran
manusia kepada yang seharusnya. Karena saya yakin dalam hidup ini ada aturan
pokok yang tak dapat di tolerir dan itu sudah di uji dalam berbagai aspek akan
kebenarannya. Untuk orang seni, semua hal seakan dapat ditolerir atau nilainya
fleksibel. Tapi alangkah sombongnya jika berpikiran manusia dapat melakukan
apapun. Seakan hal-hal yang dapat di tolerir tersebut memang sudah lumrahnya
manusia.
Saya sangat mendukung
jika film fiksi adalah film yang wajib di tonton. Karena dari film tsb kita
dapat mengetahui tujuan kita ada di dunia dan sebab akibat. Tapi bukan berarti
film non saintis seperti social dan politik tak ada gunanya. Semua berguna asal
tetap memberikan sebuah fakta atau kebenaran.
Jadi kedepan mahasiswa
kimia tak perlu pusing mempelajari mengapa ada senyawa benzene dan kenapa
siklus hidrokarbon itu ada? Begitupla mahasiswa fisika, kimia, dan masyarakat
lain. Mereka harus mengerti ilmu kedokteran tanpa masuk kuliah di kedokteran. Hal
yang sangat taktis. Dan saya yakin Indonesia bisa melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar